BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Masa
kehamilan adalah masa yang diawali dengan konsepsi sampai lahirnya janin (synopsis obstetri).
Proses adaptasi fisiologi ibu hamil adalah proses untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan-perubahan fisik yang normal yang terjadi pada ibu
selama masa kehamilan.
Status
kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan kesejahteraan janin
dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang aktual. Status
kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu
mengetahuinya. Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan
status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa
mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud dan
ekonomi). Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk
memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal
yang akan sangat menunjang proses persalinan nanti.
Agar bisa efektif dalam
mempromosikan kelangsungan hidup ibu dan anak maka asuhan antenatal harus
berfokus pada semua intervensi-intervensi yang memang sudah jelas menguntungkan
dalam hal mengurangi penyakitdan angka kematian ibu dan angka kematian anak
cara yang paling baik untuk penyediaan jasa asuhan ini. Keputusan-keputusan
mengenai intervensi mana yang akan dicakupkan bergantung pada penyebab
patogenik utama dari kematian suatu wilayah spesifik yang sedang dikaji dan
memfokuskan pada intervensi-intervensi yang bisa mencegah mendeteksi dan atau
mengobati semua kondisi-kondisi ini.
- Tujuan
1.
Memantau kemajuan kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
fisik, mental dan sosial ibu dan janin.
3.
Mengenali secara dini adanya
ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk
riwayat penyakit secara umum kebidanan dan kebedahan.
4.
Mempersiapkan persalinan cukup bulan,
melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5.
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan
normal dan pemberian ASI ekslusif.
6.
Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam
menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
BAB II
KONSEP DASAR
A.
KEHAMILAN
1.
Pengertian
Masa kehamilan dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40
minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir.kehamilan
dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan, triwulan kedua dari
empat sampai enam bulan, dan triwulan ketiga dari tuju sampai sembilan bulan.
(Abdul Bari Saifuddin, 2006 )
2.
Perubahan – perubahan yang terjadi dalam kehamilan
a.
Perubahan Anatomi dan Fisiologi (Sarwono
Prawirohardjo, 2005)
1) Perubahan sistem reproduksi
a)
Uterus
Uterus akan membesar pada bulan pertama dibawah pengaruh hormon estrogen
dan progsteron yang kadarnya meningkat.pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi
otot polos uterus, disamping itu serabut – serabut kolagen yang adapun menjadi
higrokospik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti
pertumbuhan janin. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat selanjutnya
pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur.
b)
Serviks uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon
estrogen. Serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat. Jaringan ikat pada
serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat, dan
dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.
c)
Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula . adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak
kebiru – biruan ( livide ). Tanda ini disebut Chadwick, warna portiopun tampak
livide.pembuluh – pembuluh darah alat genitalia
interna akan membesar.
d) Ovarium
Pada permulaan kehamialn masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya plasenta pada kira – kira kehamilan 16 minggu kemudian mengecil
setelah plasenta terbentuk.
e)
Mammae
Mamma akan membesar dan menegang akibat hormon somatomammotropin,
estrogen dan progesteron akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Estrogen
menimbulkan hipertrofi saluran sedangkan progesteron menambah sel – sel asinus
pada mamma.
Disamping itu pengaruh estrogen dan
somatomammotropin, terbentuk lemak sekitar kelompok – kelompok alveolus,
sehingga mamma menjadi lebih besar.Papilla mamma akan membesar, lebih tegak dan
tampak lebih hitam, seluruh areola mamma karena hiperpigmentasi.
Glandula montgomery tampak lebih jelas menonjol dipermukaan areola mamma.
Pada kehamilan 12 minngu dari puting susu dapat terlihat keluar cairan berwarna
putih agak jernih, disebut kolostrum.
2) Perubahan sistem sirkulasi darah
Volume darah ibu dalam kehamilan
bertambah secara fisiologis dengan
adanya pencairan darah yang disebut Hidremia. Volume darah akan bertambah
banyak kira – kira 25 %, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan
cardiac output yang tinggi kira – kira sebanyak 30 %.
3) Perubahan sistem respirasi
Pada kehamilan lanjut tidak jarang ibu mengeluh tentang rasa sesak dan
nafas pendek . Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas oleh karena
usus – usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga
diafragma kurang leluasa bergerak.
4)
Perubahan pada traktus
digestivus
Pada bulan – bulan pertama kehamilan terdapat perasan enek ( nausea ).
Mungkin ini akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot- otot
traktus digestivus menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga
berkurang.
Makanan lebih lama berada dalam lambung dan apa yang telah dicernah lebih
lama berada dalan usus, sehingga dapat menimbulkan obstipasi. Tidak jarang
dijumpai pada bulan – bulan pertama kehamilan gejala muntah ( emesis ),
biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal sebagai morning sickness
5) Perubahan pada traktus urinarius
Pada bulan – bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus
yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan
makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul.
Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun kedalam pintu atas
panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai
tertekan kembali.
6) Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat – alat
tertentu. Pigmentasi ini disebabkab oleh pengaruh melano stimulating hormone
(MSH ) yang meningkat. Kadang – kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi,
dan hidung dikenal sebagai kloasma gravidarum.
b.
Perubahan
Psikologis (Saifuddin, 2002)
1)
Trimester
Pertama
Trimester pertama merupakan periode
penyesuaian diri terhadap kenyataan bahwa ia hamil, juga merupakan waktu penungguan yang
mencemaskan agar menjadi ibu hamil yang baik. Ini terutama berlaku pada ibu
hamil pertama yang merupakan pengalaman baru dari hidupnya. Pada trimester
pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan
bahwa dirinya hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuh akan selalu
diperhatikan. Dengan adanya gangguan umum dalam kehamilan seperti mual dan
muntah membuat ibu merasa tidak sehat, seringkali membenci kehamilannya dan
sedih.
2)
Trimester Kedua
Trimester kedua disebut sebagai pancaran
kesehatan karena selama ini umumnya wanita merasa sehat dan terbebas dari rasa
kecemasan dan rasa tidak nyaman yang dirasakan pada trimester pertama. Pada
trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnyasehingga ia merasakan
kehadiran janinnya sebagai seorang diluar dari dirinya.
3)
Trimester Ketiga
Trimester ketiga sering di sebut periode
menunggu dengan hati-hati, wanita tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
Trimester ketiga adalah tahap persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi
orangtua. Wanita tersebut mungkin takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang
timbulsaat melahirkan dan khawatir kalau
bayinya yang akan dilahirkan tidak normal.
3 Diagnosa
kehamilan ( Wiknjasastro Hanifa, 2002)
Diagnosa
kehamilan ditegakkan berdasarkan gejala- gejala dan tanda- tanda yang ditemukan pada pemeriksaan fisik yang teliti.
Tanda dan Gejala Kehamilan dibagi dalam 3 kelompok yaitu :
a. Bukti presumtive ( Tanda mungkin hamil )
Bukti
presumtive kehamilan
didasarkan atas tanda dan gejala kehamilan antara lain :
1)
Amenorea ( tidak dapat haid )
Dengan
konsepsi dan nidasi mulai mengeluarkan hormon, maka pertumbuhan dan
perkembangan folikel tidak terjadi, sehingga terdapat keadaan tidak datang
bulan. Amenorea wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir
(HPHT), supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan tafsiran tanggal persalinan (TTP).
2)
Payudara membesar
Umumnya
perubahan payudara yang terjadi bersamaan dengan kehamilan dimana payudara
membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan oleh pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery
terlihat lebih besar.
3)
Perasaan mengidam
Ibu
hamil sering meminta makanan dan minuman tertentu terutama pada triwulan
pertama (ingin makanan khusus) yang dapat berupa mual muntah terutama pada pagi
hari (morning sikness). Kurang suka makanan, tidak tahan bau – bauan, terdapat
pengeluaran air liur yang berlebihan (hipersalivasi), kepala sakit dan pusing
4)
Sering kencing
Miksi
sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan
hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini kembali,
karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
5)
Pigmentasi kulit
Pigmentasi
kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas pada pipi, hidung, dahi. Kadang –
kadang nampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai cloasma
gravidarum. Areola mammae dan daerah leher, demikian pula linea alba digaris
tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea nigra), pigmentasi ini terjadi karena
pengaruh dari hormon kortiko- steroid placenta yang merangsang melanofor dan
kulit.
b.
Bukti prabable
kehamilan (tanda tidak pasti hamil ),(hanifa ,2006)
Tanda
tidak pasti hamil atau tanda tidak mungkin suatu kehamilan meliputi:
1)
Pembesaran abdomen
Pembesaran
perut dipengaruhi karena uterus membesar sehingga terjadi perubahan dalam
bentuk besar dan konsisten dalam rahim.
2)
Tanda Hegar
Regangan
dinding rahim karena besarnya pertumbuhan dan perkembangan janin menyebabjan
istmus uteri makin tertarik keatas dan menipis atau segmen bawah rahim menipis.
3)
Tanda chadwik
Vagina
dan vulva mengalami perubahan akibat pengaru hormon, dan adanya
hipervaskularisasi.mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah agak
kebiruan(levide),tanda ini disebut tandea chadwik.
4)
Tanda piscaseck
Uterus
membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas kejurusan pembesaran
tersebut.
5)
Tanda braxton Hichs
Kontraksi-kontraksi
kecil uterus bila dirangsang atau bila uterus diorangsang mudah berkontraksi,
tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil.
c.
Tanda – tanda pasti hamil (Hanifa,
2006)
1)
Gerakan janin
Gerakan janin pada primigavida dirasakan oleh ibunya pada
kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16 minggu, oleh karena
sudah berpengalaman pada kehamilan terdahulu
2)
Dapat diraba bagian – bagian janin
Pada
pemeriksaan abdomen dapat diraba bagian – bagian janin dan uterus dapat diraba
pada kehamilan lebih tua.
3)
denyut jantung janin
dengan
memakai stetoskop laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada
kehamilan 18 – 20 minggu, dan dengan memakai alat dengan sistem doppler dapat
pula dicatat denyut jantung. Dengan alat fetal electro cardiograf denyut
jantung janin dapat dicatat pada kehamilan 12 minggu.
4)
Pemeriksaan sinar rontgen
Pada
pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin atau tulang – tulang
janin dalam foto rontgen.
5)
Ultrasonografi (USG)
Dengan
Ultrasonografi dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin dan diameter
biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan, dan selanjutnya dapat
dipakai untuk melihat pertumbuhan janin, dapat pula digunakan bila ada
kecurigaan dalam kehamilan mola, kematian janin intrauterin, anensafali,
kehamilan ganda, hidramnion, placenta previa, dan tumor pelvis.
ASUHAN KEHAMILAN
YANG DIBERIKAN PADA TRIMESTER III
1.
Memberitahukan kepada ibu hasil penemuan dalam
pemeriksaan.
2.
Menghitung usia kehamilan
3.
Mengajari ibu mengenai ketidaknyamanan yang
mungkin akan dialami ibu.
4.
Sesuai dengan usia kehamilan, ajari ibu
mengenai :
a.
Nutrisi
b.
Senam hamil
c.
Istirahat
d.
Personal hygiene
e.
Pemberian ASI
f.
KB Pasca salin
g.
Tanda – tanda bahaya
h.
Obat – obatan dan merokok
5.
Memberikan tambahan zat besi, menjelaskan
bagaimana mengkonsumsinya serta kemungkinan efek samping.
6.
Memulai membicarakan meneganai persiapan
kelahiran :
a.
Siapa yang akan membantu pada saat kelahiran
b.
Tempat melahirkan
c.
Sediaan yang dibutuhkan oleh ibu dan bayi
7.
Mengawali membicarakan mengenai persiapan
kegawatdaruratan :
a.
Sarana
transportasi
b.
Persiapan biaya
c.
Pembuat keputusan dalam keluarga
d.
Pendonor darah
8.
Menjadwalkan kunjungan berikutnya
B.
ANTENATAL CARE
1.
Pengertian
Antenatal
Care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memantau keadaan Ibu dan
janin secara berkala yang diikuti dengan upaya korelasi terhadap penyimpanan
yang ditemukan(Rustam Mochtar, 1998).
2.
Tujuan Antenatal Care
a.
Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan Ibu
dan tumbuh kembang bayi
b.
Menungkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan
social ibu dan bayi
c.
Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
d.
Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
e.
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif
f.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
(Abdul Bari Saifuddin, 2006)
3.
Kebijakan Program
Kunjungan
Antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali dalam kehamilan :
a.
Satu kali pada triwulan pertama
b.
Satu kali pada triwulan kedua
c.
Dua kali pada triwulan ketiga
Pelayanan/asuhan
standar minimal termasuk “7T”:
a.
(Timbang) berat
badan.
b.
Ukur (Tekanan)
darah
c.
Ukur (Tinggi)
fundus uteri
d.
Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
e.
Penberian Tablet
zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan.
f.
Tes terhadap Penyakit
Menular Seksual.
g.
Temu wicara dalam rangka
persiapan rujukan.
(Abdul Bari Saifuddin, 2006)
4.
Komponen Asuhan Antenatal
Pada setiap kali
kunjungan, perlu disampaikan informasi yang sangat penting yaitu:
a.
Trimester Pertama (Kunjungan I)
1)
Membangun hubungan saling percaya antara bidan / petugas
kesehatan dengan ibu hamil dan keluarga.
2)
Mendeteksi masalah serta menanganinya
3)
Melakukan tindakan pencegahan berupa:
a)
Pemberian tablet zat besi
b)
Suntikan TT
c)
Penggunaan praktek tradisional yang merugikan.
4)
Memulai Persiapan kelahiran dan persalina serta kesiapan jika
timbul komplikasi.
5)
Mendorong prilaku sehat berupa, pemenuhan :
a)
Gizi seimbang
b)
Kebersihan pribadi
c)
Istirahat
b.
Trimester Kedua (Kunjungan II)
1)
Sama seperti kunjungan I
2)
Kewaspadaan khusus tanda-tanda bahaya dalam kehamilan :
a)
Gejala pre-eklampsi (nyeri kepala hebat dan menetap, oedema
pada wajah dan tangan, gangguan penglihatan)
b)
Pemeriksaan urine protein.
c.
Trimester ketiga(Kunjungan III)
1)
Sama seperti kunjungan I dan II
2)
Palpasi abdominal untuk mengetahui adanya kehamilan ganda
atau bayi besar.
d.
Trimester ketiga (Kunjungan IV)
1)
Sama seperti kunjungan I,II, dan III
2)
Deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di Rumah Sakit.
C.
PROSES MANAJEMEN KEBIDANAN
1.
Pengertian
Proses
manajemen kebidanan adalah suatu proses masalah yang dimulai dalam bidang
perawatan kebidanan pada tahun 1976. Hal ini memberikan suatu metode pengorganisasian
rangkaian pemikiran dan gagasan logis bagi kedua belah pihak. Yaitu pasien dan
pelaksana pelayanan kesehatan. Proses ini juga menggambarkan ketentuan atau
syarat perilaku yang diharapkan dari pihak pemberi jasa pelayanan klinik.
Hal tersebut di atas dinyatakan dengan tegak tidak hanya menyangkut
proses fikir dan bertindak, akan tetapi juga tingkat perilaku yang diharapkan
untuk mencapai setiap langkah dalam penemuan dan pengambilan keputusan demi menyediakan
pelayanan kesehatan yang aman dan menyeluruh.
2. Tahap-Tahap dalam Manajemen Asuhan
Kebidanan
Menurut Varney, proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah.
Manajemen kebidanan dimulai dari pengumpulan data dasar dan diakhiri dengan
evaluasi asuhan kebidanan. Ketujuh langkah tersebut terdiri dari keseluruhan
dari kerangka kerja yang dapat dalam segala situasi. Tahap/langkah-langkah manajemen kebidanan
menurut Varney :
a. Langkah satu
Pengumpulan data dan analisa data dasar. Identifikasi dan analisa data
dasar merupakan langkah awal dari manajemen kebidanan, data ini termasuk
melakukan pengkajian dan pemeriksaan untuk mendapatkan seluruh data yang
dibutuhkan untuk menilai klien.
b. Langkah dua
Mengidentifikasi diagnosa/masalah aktual pada tahap ini merupakan
pengembangan dan interpretasi data dasar yang telah dikumpulkan sebelumnya
kedalam identifikasi yang spesifik mengenai masalah atau diagnosa serta data
yang benar. Masalah merupakan hal yang berhubungan dengan apa yang dialami klien.
Diagnosa adalah hasil analisa dan perumusan masalah yang diputuskan, dalam
menegakan diagnosa didalam menggunakan pengetahuan profesional sebagai dasar
arahan untuk mengambil tindakan, diagnosa kebidanan harus berlandaskan pada
keselamatan hidup klien.
c. Langkah tiga
Merumuskan antisipasi diagnosa/masalah potensial. Identifikasi adanya diagnosa atau masalah potensial lain yang mungkin dapat terjadi masalah/diagnosa yang telah diidentifikasi.
d. Langkah empat
Menilai perlunya tindakan segera
dan kolaborasi menilai adanya kebutuhan tindakan segera oleh bidan atau dokter
ataupun tindakan konsultasi atau kolaborasi dengan tim kesehatan lain
berdasarkan kondisi klien menggambarkan sifat proses manajemen secara terus
menerus yang tidak hanya terbatas pada pemberian pelayanan dasar pada kunjungan
antenatal secara periodik. Terapi juga pada saat bersama klien, data yang baru
diperoleh tetap dievaluasi, beberapa data memberi indikasi adanya situasi
emergency dimana bidan harus bertindak segera dalam menyelamatkan ibu dan janin.
e. Langkah lima
Perencanaan tindakan asuhan kebidanan. Mengembangkan suatu rencana
tindakan yang komprehensif dengan didukung oleh penjelasan secara rasional yang
benar dengan penekanan pada keputusan yang diambil pada tahap sebelumnya suatu
rencana tindakan yang komprehensif tidak hanya termasuk indikasi apa yang
timbul berdasarkan kondisi klien dan masalah yang berhubungan dengan kondisi
klien tetapi juga bimbingan yang diberikan lebih dahulu pada ibu, rencana harus
disetujui bersama oleh bidan dan klien sebab pada akhirnya klien yang akan
menentukan pelaksanaan rencana tindakan tersebut.
f.
Langkah enam
Pelaksanaan
tindakan (implementasi) asuhan kebidanan. Langkah implementasi atau pelaksanaan
manajemen kebidanan dilaksanakan oleh bidan ataupun bekerja sama dengan tenaga
kesehatan lain berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, bidan juga harus
memonitor kemajuan kesehatan klien.
g. Langkah tujuh
Evaluasi asuhan kebidanan pada hakekatnya adalah cara mengecek apakah rencana yang telah dilaksanakan benar-benar memenuhi kebutuhan klien yaitu kebutuhan yang identifikasi pada tahap penentuan diagnosa dan masalah.
3.
Pendokumentasian Asuhan
Kebidanan
Pendokumentasian adalah kesimpulan dari semua
hasil asuhan yang telah dilakukan kepada klien. Bidan sebagai provider
dalam pelayanan kebidanan bertanggung jawab terhadap dokumentasi kebidanan.
Aspek pelayanan yang didokumentasikan adalah pelayanan mandiri yang diberikan
oleh bidan, pelayanan konsultasi dan pelayanan kolaborasi.
Pendokumentasian
yang benar adalah pendokumentasian yang dapat mengkomunikasikan kepada orang
lain mengenai aturan yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan pada seorang
klien, yang di dalamnya tersirat proses berfikir yang sistematis. Seorang bidan
dalam menghadapi seorang klien sesuai langkah-langkah dalam proses manajemen
kebidanan.
Menurut Helen Varney's, alur
berfikir bidan saat menghadapi klien meliputi 7 langkah. Untuk orang lain mengetahui apa yang telah
dilakukan oleh seorang bidan melalui proses berfikir sistematis, didokumentasikan
dalam bentuk SOAP yaitu :
S. Subyektif
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui anamnesis.
O. Obyektif
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan test diagnostik lalu yang
dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment.
A. Assesment
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan
interpretasi data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi
1.
Diagnosa / masalah
2.
Antisipasi diagnosa / masalah potensial
3.
Perlunya tindakan
segera oleh bidan atau dokter, konsultasi /kolaborasi.
P. Planning
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan dan evaluasi berdasarkan assesment (Varney Helen, 1997 ).
BAB
II
TINJAUAN
KASUS
ASUHAN KEBIDANAN NY “ F “ GESTASI 36 MINGGU DUA HARI
DI RUMAH SAKIT UMUM DR.MM DUNDA
LIMBOTO
KABUPATEN GORONTALO
TANGGAL 22 FEBRUARI 2013
No.
Register
:119072
Tanggal
Kunjungan : 22 Februari
2013, pukul 11.05 WITA
Tanggal
Pengkajian :
28 Februari 2013, pukul 11.15 WITA
LANGKAH I
: IDENTIFIKASI DATA DASAR
A.
Identitas Klien/ Suami
Nama : Ny . “F” / Tn. “A”
Umur : 29 tahun / 29 tahun
Nikah : 1 x / ± 9 tahun
Suku : Gorontalo / Gorontalo
Agama : ISlam / Islam
Pendidikan : SD / SD
Pekerjaan : IRT / Tani
Alamat :
Ds.Molohu Kec.Tolangohula Kab.Gorontalo
B.
Riwayat Kehamilan
Sekarang
1.
Ibu hamil yang keempat kalinya
2.
HPHT Tanggal 28 Mei 2012, TP Tanggal
13 Maret 2013
3.
Ibu merasakan pergerakan janinnya pada bulan
September sampai sekarang
4.
Ibu merasakan pergerakan
bagian terkecil janin di sebelah kanan perut Ibu
5.
Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut hebat
selama hamil
6.
Ibu tidak pernah mengkomsumsi obat-obatan atau
jamu kecuali yang diberikan oleh Bidan
7.
Ibu mendapatkan suntik TT sebanyak 2 kali di
Puskesmas Sukamakmur :
Tanggal
TT1 : 04
Oktober 2012
Tanggal
TT2 : 05
November 2012
C.
Riwayat Kesehatan
Lalu dan Sekarang
1.
Ibu tidak
ada riwayat masalah kadiovaskuler, Hipertensi, Asma, DM, malaria, PMS,
HIV/AIDS.
2.
Ibu tidak ada riwayat kembar dalam keluarga
3.
Ibu pernah dioperasi
anak ke tiga
4.
Ibu pernah
diopname
D.
Riwayat Psikososial, Ekonomi, dan Spiritual
1.
Kehamilan saat ini sudah direncanakan dengan
suami
2.
Keluarga senang
dengan kehamilan Ibu sekarang.
3.
Ibu pernah menggunakan KB
,yaitu KB Implant 2 Tahun 6 Bulan
4.
Pengambil keputusan berdasarkan musyawarah
antar suami dan keluarga
5.
Ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
beragam:
a.
Nasi
b.
Sayur-sayuran
c.
Buah-buahan
d.
Ikan, tahu, dan tempe
6.
Ibu tidak merokok dan tidak mengkonsumsi
obat-obat terlarang
7.
Ibu berencana ingin melahirkan di Rumah
Sakit
8.
Ibu dan keluarga berharap agar kehamilannya
berjalan dengan normal
E.
Pemeriksaan Fisik
1.
Keadaan umum ibu baik
2.
Kesadaran komposmentis
3.
Pengukuran fisik secara umum :
a.
Tinggi badan :
150 cm
b.
Berat badan :
62 kg (BB sebelum hamil = 50 Kg)
c.
LILA :
26 cm
d.
TTV
1)
Tekanan
darah : 110/80 mmHg
2)
Nadi :
80 x / menit
3)
Pernafasan :
20 x / menit
4)
Suhu :
36,5 0C
4. Kepala
a.
Rambut
berwarna hitam dan nampak bersih serta tidak mudah rontok
b.
Tidak ada nyeri tekan dan benjolan
5.
Wajah
a. Ekspresi
wajah tampak tenang
b. Tidak ada
oedema pada wajah
c. Tidak ada
kloasma gravidarum
6. Mata
a. Konjungtiva
merah muda
b. Sclera putih
7.
Mulut
a.
Mukosa bibir lembab, tidak
pecah-pecah
b.
Tampak bersih dan tidak berbau
c.
Gigi tidak caries dan tidak ada yang tanggal
8. Leher
a. Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, kelenjat limfe dan vena jugularis
9. Payudara
a. Simetris kiri dan kanan
a. Simetris kiri dan kanan
b. Putting susu
menonjol
c. tampak
hiperpigmentasi pada areola
d. Tidak ada
massa dan nyeri tekan
e. Pengeluaran
colostrum (+)
10. Abdomen
a. Tidak ada bekas luka operasi
a. Tidak ada bekas luka operasi
b. Tonus otot
perut tegang
c. Tampak striae
livide dan tidak tampak linea nigra
d. Palpasi :
1) Leopold I : 3 jbpx, 32 cm,
teraba bokong
2) Leopold II : PUKI
3) Leopold III : Kepala
4) Leopold IV : BAP (convergen)
e. Auskultasi
DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur terutama
pada kuadran perut bawah dengan frekuensi 130x/menit.
f. Lingkar
perut : 92 cm
g. TBJ : TFU x LP
: 32 x 92
: 2944 gram
11. Ekstremitas
a. Tidak ada
edema dan varises
b.
Refleks patella kiri dan kanan (+/+)
12. Pemeriksaan
LAB
a. Hb : 11 gr %
b. Albumin :
( - )
c. Reduksi :
( - )
LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA/
MASALAH AKTUAL
Diagnosa : GIV P3 A0 ,
gestasi 36 minggu 2 hari, PUKI, presentase
kepala, BAP, intra uterine, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik
1. GIVP3A0
Data subjektif : HPHT
tanggal 28 mei 2012
Data objektif :
- Tampak pembesaran perut sesuai
umur kehamilan
-TFU : 3 jbpx ( 32)
Analisa
dan interpretasi data :
a.
Dari HPHT Tanggal 28 mei 2012 sampai dengan
22 februai 2013 ,maka gestasinya yaitu 36 minggu 2 hari,menurut Mc Donald tuanya kehamilan dapat kehamilan dapat diukur dengan rumus jarak
fundus – sympisis (TFU) dalam cm dibagi 3,5 (sinopsis obstetri
fisiologi),sedangkan pembesaran perut disebabkan oleh adanya pertumbuhan janin
dan dibawah pengaruh hormon-hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan
hypertrofi otot polos ( prawirohardjo sarwono,1999)
b.
Terabanya
bagian-bagian janin pada palpasi merupakan salah satu dari tanda-tanda
pasti kehamilan. (synopsis obstetric, hal 5).
c.
Pembesaran perut pada dasarnya disebabkan oleh
hipertrofi otot polos uterus, disamping itu serabut-serabut kolagen yang adapun
menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat
mengikuti pertumbuhan janin. (Winksosatro Hanifa)
2.
Umur kehamilan 36 minggu dua hari
Data subjektif : - Tanggal HPHT : 28 mei 2012
Data subjektif : - Tanggal HPHT : 28 mei 2012
-
Ibu dengan umur kehamilan 9 bulan
Data
Objektif :
- Tanggal TP : 04 maret 2013
-
Leopold I :TFU
pertengahan antara Px dan pusat, 32 cm,
teraba bokong.
Analisis dan interpretasi data :
a.
Menurut rumus Neagle dari HPHT tanggal 28
mei 2012
sampai
dengan tanggal pengkajian 22 februari 2013, umur
kehamilan 39 minggu tiga hari
b.
Menurut
Mc. Donald, tuanya kehamilan dapat dihitung :
TFU/3,5:
=
Tuanya kehamilan dalam bulan
: =7,71
= 8 bulan
-
Tuanya kehamilan dalam minggu
-
x TFU dalam cm
-
x 27 =29,7 (29 minggu 3
hari)
3.
Situs memanjang
Data subjektif : -
Data objektif : a. Leopold I = Teraba bokong
b. Leopold III = Kepala
b. Leopold III = Kepala
Analisa dan Interpretasi Data :
a.
Pada palpasi Leopold I teraba bulat,
lunak
dan tidak melenting menandakan yang terdapat pada fundus adalah teraba bokong.
b.
Pada Leopold III teraba keras, bulat,
dan melenting menandakan bagian terendah adalah kepala.
4.
PUKI
Data
subjektif : Ibu merasakan pergerakan
bagian terkecil janin di sebelah kanan
perut Ibu
Data objektif : pada palpasi Leopold II teraba punggung kiri
DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 130x/menit
DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 130x/menit
Analisa dan Interpretasi Data :
a.
Bagian terkecil janin
terdapat di sebelah kanan sehingga pergerakan janin lebih kuat di rasakan oleh
ibu di sebelah kanan.
b.Pada
palpasi leopold II teraba tahanan yang keras, lebar dan datar seperti papan
disisi kiri perut ibu yang merupakan punggung janin dan teraba bagian-bagian
kecil janin di isi kanan ibu.(buku Ajar praktek kebidanan, hal 6).
c.
DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri perut
bawah
5.
Presentase kepala
Data Subjektif : -
Data objektif :
a. Leopold III kepala (teraba keras dan bulat)
b.DJJ
130x/menit terdengar dikuadran kiri bawah perut ibu
Analisa dan
interpretasi data :
a. Pada palpasi
Leopold III untuk menentukan bagian terendah janin teraba keras, melenting, dan
bulat yang menandakan kepala
b. Salah satu
tanda janin presentase kepala yaitu DJJ kuadran bawah abdomen ibu.
6.
Bergerak atas panggul (BAP)
Data subjektif : -
Data objektif : Leopold IV kedua jari-jari tangan masih
dapat bertemu di pinggir atas simpysis ( konvergen )
Analisa dan interpretasi data :
Pada palpasi Leopold
IV, kedua ujung jari tangan pemeriksa masih dapat dipertemukan di pinggir atas
simpysis dan bagian terendah masih dapat digerakkan menandakan kepala belum
masuk dalam panggul.
7.
Intra Uterine
Data subjektif : - Ibu merasakan janinnya bergerak kuat
- ibu tidak pernah merasakan nyeri perut selama hamil
- ibu tidak pernah merasakan nyeri perut selama hamil
Data
objektif : Tidak ada nyeri saat palpasi
TFU sesuai umur kehamilan
Pada palpasi Leopold teraba bagian-bagian kecil janin
Analisa dan Interpretasi Data :
Bagian besar janin dapat diraba saat di palpasi secara
Leopold dan ibu tidak meras nyeri saat janin bergerak, teraba bagian-bagian
janin dalam uterus. Kehamilan intra uterine, perkembangan rahim sesuai dengan
tuanya kehamilan (Sulfan sofoewan, 2003)
8.
Tunggal
Data
subjektif : -
Data
objektif : Pada palpasi teraba
dua bagian besar yaitu satu kepala dan satu bokong
DJJ
terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 130x/menit
TFU sesuai
umur kehamilan
Analisa dan interpretasi data :
Pada suatu
kehamilan, janin dikatakan tunggal jika pembesaran perut sesuai umur kehamilan.
Saat palpasi teraba satu kepala, satu
punggung dan DJJ terdengar jelas dikuadran kiri bawah perut ibu. (Hanifa
W, 2002)
9.
Hidup
Data subjektif : ibu merasakan pergerakan janin ± 10x/hari
Data
objektif : DJJ
terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 130x/menit
Analisa dan interpretasi data :
a. Salah satu
tanda pasti janin hidup adalah adanya pergerakan janin dan terdengarnya DJJ
menandakan janin hidup (Manuaba 196 2011)
b. Salah satu
tanda janin hidup adalah pergerakan janin dirasakan kuat oleh ibu didukung
tergengarnya DJJ yang jelas, kuat, dan teratur dengan frekuensi 130x/menit
(Prawirohardjo, 2005)
c. DJJ dalam
batas normal terdengar jelas dan ada
pergerakan janin yang lebih dari satu kali per jam (≥ 1x/jam) per jam atau
lebih dari sepuluh kali per hari (≥ 10x/hari) dan pembesaran uterus menandakan
janin hidup dan bertumnbuh (Mochtar Rustam, 2005)
10. Keadaan Ibu
dan janin baik
Data Subjektif : a) tidak ada
keluhan-keluhan lain dan kecemasan yang dirasakan ibu selama kehamilan
b) Ibu merasakan
pergerakan janin kuat, biasanya 10 kali dalam sehari.
Data Objektif :
a) Tanda-tanda
vital :
TD
: 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5 0C
P : 20 x/menit
b) Konjungtiva merah muda
c) Wajah dan tungkai tidak oedema
d) Hb 11 gr %
e) DJJ terdengar jelas dan kuat 130 x/menit
Analisis dan
interpretasi data :
a. Adanya
pergerakan janin dan DJJ dalam batas normal antara 120-160 x/menit menandakan
janin dalam keadaan baik.
b. Tanda-tanda
vital dalam batas normal menandakan ibu dalam keadaan baik.
c. Konjungtiva
merah muda, Hb 11 gr % menandakan ibu tidak anemia, tidak
adanya oedema pada wajah dan tungkai menandakan ibu dalam keadaan baik.
LANGKAH III
: IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
data yang menunjang
LANGKAH IV :
TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI
Tidak ada
data yang mendukung perlunya tindakan kolaborasi dengan tenaga kesehatan
lainnya
LANGKAH V ;
RENCANA ASUHAN
A. Tujuan
1.
Kehamilan berlangsung normal
2.
Keadaan ibu dan janin baik
B. Kriteria
1.
Pembesaran uterus atau TFU sesuai umur
kehamilan
2.
Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal:
a. Tekanan
darah : systole : 100
-130 mmHg
diastole : 60-90 mmHg
diastole : 60-90 mmHg
b.
Nadi : 60 -100 x/i
c. Pernapasan : 16 – 24 x/i
d. Suhu : 36,5-37° C
3.
Pergerakan janin minimal 1 kali dalam 1 jam
atau minimal 10 kali dalam sehari
4.
DJJ dalam batas normal : 120-160 kali/menit
C. Rencana
Tindakan
1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu.
Rasional : Menyampaikan
dan menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu sangat penting agar ibu dapat
mengetahui perkembangan kehamilannya, ibu akan mengerti dan mengurangi
kekhawatiran ibu serta ibu dapat bersikap kooperatif terhadap tindakan atau
anjuran petugas kesehatan.
2. Berikan Pendidikan
kesehatan (HE) tentang :
a.
Istirahat yang cukup minimal ±1-2 jam pada siang hari dan minimal ±7-8 jam pada
malam hari dengan posisi dorsal recumbent ke kanan atau ke kiri
Rasional : Istirahat dapat mengurangi beban kerja jantung
yang mengalami peningkatan kerja karena kehamilan dan juga dapat menghemat
penggunaan energi sebagai bekal untuk persiapan menghadapi persalinan serta
posisi dorsal recumbent meningkatkan oksigenasi ke uterus sehingga tidak
terjadi hipoksia pada janin.
b.
Gizi Ibu hamil
Rasional : kebutuhan
gizi pada ibu hamil lebih banyak dari biasanya karena janin, organ-organ dalam
kehamilan dan pesiapan laktasi seperti mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung protein, kalsium, vitamin dan mineral.
c. Personal
hygiene
Rasional: Keadaan yang bersih akan
membuat ibu merasa nyaman dan mencegah masuknya mikroorganisme kedalam tubuh.
3. Jelaskan
tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan pada ibu
Rasional : Dengan
memberi tahu ibu tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, Ibu dapat tanggap
dan segera meminta pertolongan ke puskesmas, RS ,RB dan tenaga kesehatan terdekat jika mengalami
salah satu tanda bahaya tersebut.
4.
Diskusikan pada ibu untuk KB
pascasalin
Rasional : Dengan mendiskusikan Ibu ber-KB,
agar dapat mengatur jarak kehamilannya.
5.
Pemberian tablet zat besi (SF), vitamin, dan
kalsium
Rasional : Dengan memberikan suplemen zat besi dapat
membantu meningkatkan kadar Hb ibu disamping intake makanan yang mengandung zat
besi, kebutuhan vitamin meningkat selama hamil sehingga dinutuhkan tambahan
suplemen. Janin yang sedang tumbuh dan berkembang dalam kandungan memerlukan kalsium
untuk pertumbuhan tulang dan agar ibu terhindar dari defesiensi kalsium yang
menyebabkan mudah terkena karies gigi dan osteoporosis.
6. Diskusikan
tentang persiapan kelahiran dan persalinan
Rasional : Dengan
mendiskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan baik fisik, psikis
maupun financial ibu dapat mempersipkan diri dalam menghadapi peristiwa
terutama mengenai tempat melahirkan, penolong persalinan, biaya dan keluarga
yang mendampingi.
7.
Anjurkan ibu untuk datang kembali (follow up)
memeriksakan kehamilannya pada tanggal 26 februari 2013 atau kapan saja jika ada keluhan.
Rasional: Dengan menyampaikan pesan untuk kembali kontrol
maka ibu akan mengadakan kesepakatan dengan bidan sehingga tujuan asuhan dapat
dicapai secara efisien dan efektif serta untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan janin serta mengantisipasi komplikasi dalam kehamilan.
LANGKAH VI :
IMPLEMENTASI
Tanggal 22 Februari
2013 pukul 11.30 wita
1.Menyampaikan hasil
pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan dalam keadaan ibu baik
a. TTV dalam batas normal :
1.
Tekanan
darah : 110/80 mmHg
2.
Nadi : 80 x/ menit
3.
Pernafasan : 20 x/ menit
4.
Suhu : 36,5 0C
b.
TFU sesuai umur kehamilan
2.Memberikan Pendidikan
kesehatan (HE) tentang :
a.
Istirahat yang cukup
Menganjurkan ibu untuk istirahat ± 1-2
jam pada siang hari dan ± 7-8 jam pada malam hari.
b.
Gizi
Mempertahankan
pola makan 3x sehari dengan makanan padat, gizi dari sayur, nasi, lauk, buah-buahan,
dll.
c.
Personal Hygiene
Menganjurkan mengganti pakaian terutama pakaian dalam
minimal 3 x sehari atau setiap kali ibu merasa lembab.
3.Menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan, seperti :
a.
Sakit kepala hebat
b.
Penglihatan kabur
c.
Nyeri perut hebat
d.
Pergerakan janin berkurang
e.
Perdarahan pervaginam
f.
Demam
g.
kejang
4. Mendiskusikan pada ibu untuk menggunakan KB pascasalin
5. Memberikan atau Penatalaksanaan pemberian
tablet zat besi (SF), vitamin, dan kalsium:
a.
Tablet
zat besi (SF) 1x1 : membantu
proses pembentukan erotrosit
b.
Vitamin C
3x1 : membantu
penyerapan zat besi
c.
Kalk 2x1 : membantu
pertumbuhan tulang dan gigi
6. Mendiskusikan
dengan ibu tentang persiapan kelahiran dan persalinan meliputi :
a.
Pemilihan tempat persalinan, persiapan biaya
persalinan di puskesmas
b.
Persiapan perlengkapan ibu dan bayi
c.
Kesiapan Ibu jika timbul komplikasi yaitu
BERDOA (bersama, donor, ongkos dan keluarga.
7.
Menganjurkan ibu untuk datang kembali (follow
up) memeriksakan kehamilannya tanggal 26 februari 2013 atau kapan saja jika ada keluhan.
LANGKAH VII : EVALUASI
Tanggal 22 Februari 2013,
pukul 11.30 wita
1.
Kehamilan berlangsung normal
a.
TFU :
3 jbpx, 32 cm teraba bokong
b.
Tanda-tanda vital :
1)
Tekanan darah :
110/80 mmHg
2)
Nadi :
80x/menit
3)
Suhu :
36,5°C
4)
Pernafasan :
20x/menit
2.
Pergerakan janin minimal 1 kali dalam 1 jam
3.
Keadaan janin baik, DJJ : 130x kali/menit
4.
Respon ibu baik pada saat anamnesa dan
pemeriksaan serta bersedia melaksanakan anjuran yang diberikan.
PENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY ”F” GESTASI 36 MINGGU
DUA HARI DI RUMAH
SAKIT UMUM DR.MM DUNDA LIMBOTO
KABUPATEN GORONTALO
TANGGAL 22 FEBRUARI 2013
Identitas
Istri/suami
Nama : Ny . “F” / Tn. “A”
Umur : 29 tahun / 29 tahun
Nikah : 1 x / ± 9 tahun
Suku : Gorontalo / Gorontalo
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SD
Pekerjaan : IRT / Tani
Alamat :
Ds.Molohu Kec.Tolangohula Kab.Gorontalo
Data
Subjektif (S)
1.
Ibu hamil yang keempat kalinya
2.
HPHT Tanggal 28 Mei 2012
3.
Ibu dengan umur kehamilan 9 bulan
4.
Ibu merasakan pergerakan
bagian terkecil janin di sebelah kanan perut Ibu
5.
Ibu merasakan janinnya bergerak kuat.
6.
ibu tidak pernah merasakan nyeri perut yang
hebat selama hamil.
7.
Ibu merasakan pergerakan janin ± 10 x / hari.
8.
Tidak ada keluhan-keluhan lain dan kecemasan
yang dirasakan ibu selama kehamilan
9.
Ibu merasakan pergerakan janin kuat, biasanya
10 kali dalam sehari.
Data
Objektif (O)
1.
Tonus otot perut tegang
2.
Teraba bagian-bagian janin pada saat palpasi
3.
Tanggal
TP : 04
Maret 2013
4.
Palpasi leopold
Leopold I : TFU pertengahan antara Px dan pusat, 32 cm,
teraba bokong.
Leopold II : PUKI
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Konvergen
5.
DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan
frekuensi 130x/menit dikuadran kiri bawah perut ibu.
6.
Ibu tidak merasakan nyeri saat palpasi
7.
TFU sesuai umur kehamilan
8.
Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5 0C
P : 20 x/menit
9.
Konjungtiva merah muda
10. Wajah dan
tungkai tidak oedema
11. Hb 11 gr %
Assesment
(A)
G1V P3 A0 ,
gestasi 36 minggu dua hari, situs
memanjang, PUKI, presentase kepala, BAP intra uterine, tunggal, hidup, keadaan
ibu dan janin baik.
Planning (P)
Tanggal 22 februari
2013
1.
Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa
keadaan ibu dan janin baik, kehamilannya berlangsung normal, pembesaran perut
sesuai dengan umur kehamilan, denyut jantung janin terdengar dengan jelas ; ibu
mengetahui keadaannya dan perkembangan kehamilannya.
2.
Memberikan Pendidikan kesehatan (HE) tentang :
a. Istirahat
yang cukup
Menganjurkan ibu untuk istirahat ± 1-2
jam pada siang hari dan ± 7-8 jam pada malam hari.
b. Gizi
Mempertahankan pola makan 3x sehari dengan gizi dari sayur,
nasi, lauk, buah-buahan, dll.
c.
Personal Hygiene
Menganjurkan mengganti pakaian terutama pakaian dalam minimal
3 x sehari atau setiap kali ibu merasa lembab ; ibu mengerti dan bersedia
melakukan apa yang dianjurkan
3. Mendiskusikan
tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, seperti :
a.
Sakit kepala hebat
b.
Penglihatan kabur
c.
Nyeri perut hebat
d.
Pergerakan janin berkurang
e.
Perdarahan pervaginam
f.
Demam
g.
Kejang
;
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia datang jika ada
tanda-tanda tersebut.
4. Mendiskusikan pada ibu untuk menggunakan KB pascasalin ; ibu
mengerti dan bersedia
melakukannya.
5. Memberikan atau Penatalaksanaan pemberian
tablet zat besi (SF), vitamin, dan kalsium:
a. Tablet zat besi (SF) 1x1 : membantu proses pembentukan erotrosit
b. Vitamin C 3x1 :
membantu penyerapan zat besi
c. Kalk 2x1 :
membantu pertumbuhan tulang dan gigi
; Ibu bersedia meminum obat yang diberikan.
6.
Mendiskusikan dengan ibu tentang persiapan
kelahiran dan persalinan meliputi :
a.
Pemilihan tempat persalinan, persiapan biaya
persalinan di puskesmas
b.
Persiapan perlengkapan ibu dan bayi
c.
Kesiapan Ibu jika timbul komplikasi yaitu
BERDOA (bersama, donor, ongkos dan keluarga ; Ibu berencana melahirkan di
Puskesmas Mamajang, ditolong oleh bidan dan persiapan bayi sudah disiapkan.
7.
Menganjurkan ibu untuk datang kembali (follow
up) memeriksakan kehamilannya tanggal 26 Maret 2013 atau kapan
saja jika ada keluhan ; Ibu bersedia datang kembali
pada tanggal 26 Maret 2013
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kami memberikan
asuhan antenatal pada klien dengan umur kehamilan 29
minggu
tiga hari untuk kunjungan awal dapat kami simpulkan :
1.
Asuhan antental diharapkan dapat menjadi tahap
awal dalam memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif.
2.
.Asuhan antenatal tidak hanya berfokus pada
kondisi fisik tetapi juga kondisi psikologis ibu dan keluarga.
3.
Dengan asuhan antenatal dapat memantau
kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
4.
Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan kebedahan/operasi.
5.
Asuhan antenatal dapat mempersiapkan persalinan cukup bulan, ibu dan
bayi sehat dan selamat.
6.
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan
normal dan pemberian ASI eksklusif.
7.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam
menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
B. Saran
1. Dalam memberikan pelayanan kebidanan hendaknya
berfokus pada klien bukan pada pemberi asuhan sehingga dalam menjalankan asuhan
harus dengan penuh tanggung jawab.
2. Pemberian asuhan kebidanan seharusnya
melibatkan keluarga (suami dan anggota keluarga lainnya), sehingga tujuan asuhan
kehamilan dapat tercapai.
3. Dalam menberikan pelayanan kebidanan hendaknya
menghormati praktek – praktek adat dan keyakinan agama klien.
4. Pemberian asuhan kebidanan seharusnya
memfokuskan perhatian pada peningkatan keselamatan dan pencegahan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham,Mac
donald, Gant, Obstetri Williams, edisi 18, EGC, Jakarta 1998
Muchtar Rustam, Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi,
Obstetri Patologi, editor Delfi Intan ,edisi II, EGC, Jakarta 1998
Prawihardjo, Ilmu
Kebidanan, edisi ketiga, yayasan bina pustaka, Jakarta 2005
Saifuddin, A. B, Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
Dan Neonatal,edisi IV, Yayasan bina pustaka,Jakarta 2006
Varney's Helen, Varney's Midwifery Text Book, Third
Edition, Jones and Bartlett, London 1997
Varney,Helen,2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan,
ECG.Jakarta
Winkjosastro H, 2005. Ilmu
Kebidanan, edisi III, cetakan 7, YBPSP, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar